
Kita sering mendengar istilah router dan access point (AP) dalam konteks jaringan rumah atau kantor, bahkan mungkin pernah kebingungan membedakan keduanya.
Baik router maupun access point berperan penting dalam membangun jaringan, tetapi mereka beroperasi dengan cara yang berbeda dan memiliki fungsi yang unik.
Karakteristik teknis keduanya juga berbeda: router merupakan perangkat yang lebih kompleks, menangani routing paket data antar jaringan, termasuk internet, sementara access point berfokus pada penyediaan akses nirkabel ke jaringan yang sudah ada.
Router biasanya memiliki lebih banyak fitur konfigurasi dan keamanan, seperti firewall dan Quality of Service (QoS), sedangkan access point umumnya lebih sederhana dan terfokus pada kinerja nirkabel. Pemilihan antara router dan access point bergantung pada kebutuhan jaringan Anda.
Apakah Anda memerlukan kemampuan routing antar jaringan atau cukup perlu memperluas jangkauan WiFi? Mari kita telusuri lebih dalam perbedaan mendasar antara kedua perangkat ini.
Artikel ini akan mengulas lima perbedaan utama antara router dan access point. Kita akan membahas perbedaan dari segi fungsi dasar, cara kerja, kemampuan routing paket data, konfigurasi dan fitur tambahan, serta harga dan ketersediaan di pasaran.
Semoga setelah membaca artikel ini, Anda lebih paham tentang peran router dan access point dalam membangun jaringan yang handal dan efisien. Perlu diingat, pemahaman yang tepat akan membantu Anda dalam memilih perangkat yang tepat dan mengoptimalkan jaringan Anda.

Apa Saja Perbedaan Keduanya?
1. Fungsi Dasar dan Cara Kerja
Router, seperti namanya, berfungsi sebagai “pengarahkan” data. Perangkat tersebut menerima paket data dan menentukan jalur terbaik untuk diteruskan ke tujuan. Bayangkan router sebagai petugas lalu lintas udara di bandara besar.
Ia menerima informasi dari pesawat (perangkat) dan memberikan panduan rute terbaik untuk mencapai tujuan (server web, database, dan lain sebagainya). Router menghubungkan beberapa jaringan, seperti jaringan rumah (LAN) dengan jaringan internet (WAN).
Proses ini melibatkan penerjemahan alamat IP (Network Address Translation atau NAT) dan pengelolaan tabel routing yang kompleks (setiap router memiliki tabel yang berisi informasi mengenai rute terbaik menuju jaringan tujuan).
Penggunaan tabel routing tersebut penting agar router dapat memilih rute terbaik untuk meneruskan data. Suatu router TP-Link Archer AX21, misalnya, akan memproses semua paket data yang masuk dan keluar jaringan rumah Anda.
Access point (AP), berbeda dengan router, hanya berfungsi untuk menyediakan akses nirkabel ke jaringan yang sudah ada. Ia seperti penyiar sinyal WiFi yang menghubungkan perangkat-perangkat nirkabel (smartphone, laptop, tablet) ke jaringan yang telah dibangun oleh router atau switch.
Access point Ubiquiti UniFi, misalnya, akan menerima koneksi dari perangkat-perangkat nirkabel dan meneruskannya ke router atau switch. Ia tidak perlu melakukan routing paket data antar jaringan yang berbeda, sehingga lebih sederhana daripada router.
Access point hanya bertugas menyiarkan sinyal WiFi dan bertindak sebagai jembatan antara perangkat nirkabel dan jaringan kabel.
2. Kemampuan Routing Paket Data
Router memiliki kemampuan utama dalam merutekan paket data antar jaringan yang berbeda. Ia menggunakan protokol routing yang kompleks, misalnya Routing Information Protocol atau Open Shortest Path First, untuk menentukan jalur terbaik untuk mengirimkan paket data ke tujuannya.
Fungsi merutekan ini memungkinkan router menghubungkan jaringan rumah Anda ke internet, memungkinkan Anda mengakses situs web, email, dan layanan online lainnya.
Router juga melakukan Network Address Translation (NAT) yang menerjemahkan alamat IP internal jaringan rumah Anda menjadi alamat IP publik yang digunakan di internet. Proses tersebut memungkinkan perangkat di jaringan rumah Anda untuk berbagi satu alamat IP publik.
Access point tidak memiliki kemampuan routing paket data antar jaringan yang berbeda. ia hanya meneruskan paket data antara perangkat nirkabel dengan jaringan kabel yang telah terhubung ke router maupun switch.
Access point tidak melakukan NAT atau menggunakan protokol routing yang kompleks. Fokus utamanya adalah pada penyediaan koneksi nirkabel yang handal dan efisien.
3. Konfigurasi dan Fitur Tambahan
Router biasanya menawarkan lebih banyak pilihan konfigurasi dan fitur tambahan dibandingkan access point.
Router mungkin memiliki firewall untuk melindungi jaringan dari ancaman eksternal, Quality of Service (QoS) untuk memprioritaskan lalu lintas data tertentu, serta fitur kontrol orang tua untuk membatasi akses internet untuk perangkat tertentu.
Anda mungkin menemukan fitur-fitur seperti pengaturan VPN, pengaturan DNS, dan berbagai protokol keamanan (WPA2/WPA3) pada router modern.
Konfigurasi router biasanya dilakukan melalui antarmuka web, yang memungkinkan Anda untuk mengontrol berbagai aspek dari jaringan Anda.
Access point pada dasarnya memiliki fitur konfigurasi yang lebih sederhana dari pada perangkat lainnya. Pengaturan utama meliputi SSID (nama jaringan), kata sandi WiFi, dan pilihan keamanan.
Meskipun beberapa access point kelas atas mungkin menawarkan fitur tambahan seperti QoS atau band steering, sebagian besar hanya berfokus pada penyediaan akses nirkabel yang stabil dan aman.
4. Komposisi Perangkat Keras, Perangkat Lunak, dan Penggunaan
Dari sisi perangkat keras, router memiliki prosesor yang lebih kuat dan memori yang lebih besar untuk menangani tugas routing paket data yang kompleks. Router memiliki lebih banyak port Ethernet untuk menghubungkan beberapa perangkat kabel.
Perangkat lunak router biasanya lebih kompleks, termasuk sistem operasi tertanam yang menangani berbagai fungsi jaringan. Router sering digunakan dalam berbagai lingkungan, termasuk jaringan rumah, kantor kecil, dan jaringan skala besar.
Access point, di sisi lain, memiliki prosesor yang lebih sederhana dan memori yang lebih kecil karena tugas utamanya adalah menyediakan akses nirkabel. Access point memiliki satu atau dua port Ethernet untuk menghubungkannya ke jaringan kabel.
Perangkat lunak pada access point lebih sederhana dan lebih berfokus pada fungsi jaringan nirkabel. Access point umumnya digunakan untuk memperluas jangkauan jaringan WiFi atau menyediakan akses nirkabel di area yang tidak terjangkau oleh router.
5. Harga
Pada dasarnya router memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan access point dikarenakan router memiliki fitur dan kemampuan yang lebih kompleks.
Router kelas atas dapat berharga hingga jutaan rupiah, sementara access point yang sederhana dapat dibeli dengan harga ratusan ribu rupiah.
Namun, harga juga bergantung pada fitur dan merek perangkat. Modem router combo juga tersedia di pasaran dengan rentang harga yang beragam.